“Nanti LSM pendamping Perhutani bersama anggota dari Kantor Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) tinggal mengambil di masing-masing LMDH dengan petugas cukup dua orang saja. Jadi pekerjaan tetap dilakukan walaupun di masa darurat tetapi tetap menggunakan Prokes yang ketat,” pungkasnya.
Katua Paguyuban LMDH KPH Mantingan, Parlan yang juga pengusaha lahan tebu mengatakan, ia sangat mengapresiasi Perhutani, walaupuan di masa darurat pandemi Covid-19 masih mau melaksanakan pembinaan lewat grup WhatsApp sebagai panduan untuk kelengkapan administrasi serta sarana komunikasi dalam pembinaan KUPS di KPH Mantingan.
“Walaupun dengan sarana terbatas namun masing-masing LMDH sudah menyiapkan sarana administrasi untuk peningkatan status KUPS dimasing-masing LMDH wilayah Rembang dan Blora. Pandemi memang sedang melanda negeri kita bahkan dunia namun dunia usaha tetap harus berjalan,” ucapnya.
Sementara itu, Isnina Sa’diyah dari Lembaga Swadaya Masyarakat Pendamping Perhutani bersama Zulfa Wafda dari Aliansi Tajam mengatakan, pihaknya akan memberikan dampingan langsung di masing-masing kelompok LMDH.