Gus Baha Masuk Bursa Ketua PBNU, Warga NU Ingin Regenerasi Kepemimpinan

Mitrapost.com – Survei Indostrategic baru saja merilis hasil survei terkait Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Melalui survei tersebut, Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar berhasil menduduki posisi pertama dengan 24,7 persen. Sementara Said Aqil Siradj menempati posisi ketiga dengan 14,8 persen.

Namun, secara mengejutkan, ulama Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) masuk bursa ketua PBNU posisi keempat yang mengancam posisi Said Aqil Siradj. Data ini dipaparkan oleh Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam.

“KH Marzuki Mustamar memperoleh dukungan tertinggi sekitar 24,7 persen, disusul KH Hasan Mutawakkil Alallah 22,2 persen, KH Said Aqil Siradj 14,8 persen yang juga incumbent Ketum PBNU saat ini, lalu KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha 12,4 persen,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (7/10/2021).

Kemunculan Gus Baha dalam bursa calon ketua menunjukkan keinginan warga NU untuk regenerasi kepemimpinan. Karena, menurut survei yang dilakukan timnya, Gus Baha dinilai sebagai jawaban atas tradisi intelektual pesantren yang luntur beberapa waktu terakhir.

Selain itu menurut Khoirul, sosok Gus Baha bisa menempati posisi keempat karena ketenarannya di media sosial (medsos). Ia menilai popularitas Gus Baha di medsos mampu menarik simpati sebagian warga Nahdliyyin.

“Media exposure Gus Baha di berbagai channel media sosial belakangan ini juga menambah literasi keilmuan sekaligus popularitas nama Gus Baha di kalangan warga Nahdliyyin secara umum, khususnya Jawa Tengah, Yogjakarta, dan Jawa Timur,” ujarnya.

Ia menilai jika Gus Baha mampu mengancam elektabilitas Said Aqil Siradj di PBNU yang sebelumnya menyatakan siap untuk kembali maju pada pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021.

Khoirul menganggap bahwa gaya kepemimpinan Said Aqil cenderung lekat dengan politik praktis. Sehingga peran PBNU sebagai Islamic-based civil society kurang optimal.

“Akibatnya, peran PBNU sebagai Islamic-based civil society menjadi kurang optimal. Misalnya, terkait wacana kebijakan publik amandemen UU KPK hingga penyelamatan 57 pegawai senior KPK, sikap dan keberpihakan PBNU kurang jelas,” tuturnya.

Survei tersebut telah dilakukan pada 23 Maret – 5 April 2021 dengan melibatkan 1.200 responden. Survei ini memiliki ambang batas kesalahan 3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul “Said Aqil Siradj Terancam, Survei Indostrategic: Gus Baha Cocok Jadi Ketua Umum PBNU Baru”.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati