“Pemilu itu dianggap bebas dan adik oleh pemantau domestik dan internasional,” ucap juru bicara PBB, Stpehanie Dujarric.
“Perserikatan Bangsa-bangsa menegaskan kembali seruannya agar militer menghormati kehendak rakyat dan mengembalikan negara ke jalur transisi demokrasi,” imbuhnya.
Selanjutnya, Dewan keamanan PBB melakukan pertemuan untuk membahas Myanmar yang diajukan oleh Inggris.
“Kami sangat khawatir dengan peningkatan aksi militer di wilayah barat daya negara itu, dan kami khawatir bahwa ini mencerminkan aktivitas yang kami lihat empat tahun lalu, sebelum terjadi kekejaman yang dilakukan di Rakhine terhadap Rohingya,” ucap Wakil Duta Besar Inggris untuk PBB, James Kariuki. (*)
Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul “Kondisi Myanmar Memburuk, Dewan Keamanan PBB Gelar Rapat Tertutup”