Percantik Ruang Publik, Taman di Kota Semarang Dibangun dengan Konsep Estetis

“Namun nilai monumentalitasnya jauh di bawah Tugu Muda. Juga proses inisiasinya tidak dilakukan dengan sangat serius dan terencana dengan baik. Kali ini, ada keseriusan dan perencanaan yang lebih baik yang dilakukan oleh Disperkim kota Semarang,” terangnya.

Di luar soal pertimbangan artistik dan estetik, kurator Kuss Indarto menilai keberadaan fisik karya yang telah dibangun, seperti patung Pierre Tendean, karya perupa Ponco Widhianto ini relatif mampu memenuhi kriteria kelayakan sebuah karya seni di ruang publik.

“Selain itu proses penciptaan patung yang didasarkan pada objek ketokohan atau lakon sejarah seperti Pierre Tendean sedari awal sudah memenuhi tahapan- tahapan kajian, riset, pencarian dokumentasi fotografis dan serta juga perihal ijin dari keluarga Almarhum. Sebagaimana juga di lakukan di patung MT. Haryono yang sedang dalam proses pembuatan. Setiap progres pembuatan patung terdokumentasi secara runut dan di lampirlan sebagai bukti laporan ke keluarga Almarhum. Semua proses ini adalah cara bagaimana seniman mengawal Pemerintah Kota Semarang mewujudkan Taman Kota Semarang yang secara fungsinya memanusiakan manusia,” katanya.