Yogyakarta, Mitrapost.com – Gandes Luwes menjadi salah satu upaya pemerintahan kota Yogyakarta untuk mengenalkan budaya kepada generasi muda.
Hal tersebut disampaikan oleh wakil wali kota Yogyakarta Heroe Poerwadi Ketika membuka Gelar Ketoprak Virtual “Nyi Corah” pada Senin (29/11) di pendopo ndalem Kaneman, Kadipaten Kidul, Kraton, Yogyakarta. Pembukaan yang diawali dengan pemukulan keprak yang dilanjutkan dengan iringan gamelan menandai dibukanya gelar ketoprak virtual tersebut.
Heroe menyampaikan, bahwa saat ini banyak orang Jawa yang sudah tidak menggunakan bahasa ibu (bahasa Jawa) sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan keluarga. Dimana saat ini kebanyakan keluarga menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasinya.
“Sedikitnya masyarakat Jawa yang menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi menyebabkan bahasa Jawa terpinggirkan dan menjadi asing di tengah warganya,” kata Heroe.
“Selain bahasa Jawa maka huruf jawa juga jarang dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga keberadaan huruf Jawa juga jauh dari masyarakatnya,” imbuh Heroe.
Selanjutnya disampaikan bahwa Pemkot melalui Gandes Luwes berupaya menempatkan bahasa, sastra, seni, budaya jawa dalam bagian dari sistem pendidikan yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Di setiap jenjang Pendidikan, siswa akan menguasai keterampilan bahasa, sastra, seni dan budaya jawa. Sehingga generasi muda tidak tercerabut dari akar budayanya.
“Melihat kegiatan kampung Kadipaten Kidul yang kental dengan kegiatan seni budaya yang senantiasa aktif berkarya dari generasi ke generasi maka Pemkot mengapresiasi dan akan mendorong kampung Kadipaten Kidul sebagai sumber potensi seniman yang mampu mewarnai destinasi wisata di Kota Yogyakarta melalui fasilitasi kegiatan,” tutur Heroe
Krisma Eka Putra Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada warga kampung Kadipaten Kidul yang menggelar pentas ketoprak di destinasi wisata (ndalem Kaneman).
Kegiatan pementasan di destinasi wisata hendaknya dibarengi dengan penerapan protokol Kesehatan. Dengan begitu, selain membangkitkan pariwisata juga dapat mencegah penularan Covid-19.
“Mudah-mudahan melalui pementasan seni budaya di destinasi wisata akan mampu membangkitkan gairah para seniman dan pelaku UMKM dalam karya dan kreasi yang mampu menumbuhkan perekonomian,” harap Krisma
Kuswarsantyo Ketua kampung Kadipaten Kidul dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan pementasan ketoprak ini mendapatkan bantuan dana keistimewaan berupa fasilitasi pementasan seniman di distinasi wisata.
“Kegiatan ini juga upaya mengenang perjuangan para pendiri kampung kadipaten Kidul yang dulu juga merupakan seniman tari bertaraf internasional dan sebagai generasi penerus kami berupaya mewarisi dan mewariskan kemampuan para pendahulu tersebut,” jelas Santyo.
Dalam pementasan tersebut, para pemain merupakan anak muda Kadipaten Kidul yang sering menggelar pementasan ketoprak setiap tahunnya.
Pementasan ketoprak tersebut juga diawali dengan deklarasi dukungan warga terhadap gerakan perilaku hidup sehat dengan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan pementasan tari Klana Raja dan Klana Topeng. (*)
Redaksi Mitrapost.com

 
																						







