Mengenal Batik Bakaran Juwana, Industri Kreatif Masyarakat Lokal

“Alhamdulillah pelanggan banyak mbak kita, bakulan terus pada ambil ke sini. Tidak apa-apa untung sedikit, yang penting lancar penjualannya,” ucapnya.

Ia mengatakan dalam sehari bisa memproduksi sekitar 50 buah batik, dengan jumlah sekitar 20 karyawan.

Dampak penjualan batik setelah adanya pandemi sangat berpengaruh, sebelum ada Covid-19 penjualan per bulan bisa mencapai 500 biji. Tetapi setelah adanya Covid-19 penjualnya berkurang menjadi 300 biji dalam satu bulan.

“Tapi Alhamdulillah kalau selesai Covid, berlanjut lagi. Laku lagi seperti biasa mbak ini,” kata dia.

Pemasarannya dijual ke berbagai pelanggan-pelanggan, misalnya pelanggan memesan dalam jumlah besar, disuruh membuatkan batik motif sesuai permintaan pelanggan. Selain itu juga dijual secara online dan ditaruh di toko.

Baca Juga :   Sudah Paten Milik Kabupaten Pati, Dewan Ajak Masyarakat Populerkan Batik Bakaran

“Kalau ada orang beli banyak, ya dilayani banyak. Kalau ada orang beli satu hari misalnya ada yang minat 4 biji, ya dikasih 4 biji. Ada batik 50 yang seperti ini kalau ada ya di kasih 50, tinggal pembeli yang cari minta batik seperti apa ya diberi,” pungkasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati