“Makanya beberapa stakeholder itu kami kumpulkan, untuk secara bersama-sama komitmen dalam penegakan perlindungan ini, yang itu ada Polres, juga pengadilan dan kejaksaan serta beberapa lainnya, ini kami harapkan bisa melakukan penginputan,” jelasnya.
Diketahui bahwasanya SIMFONI merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian PPA dalam melakukan perlindungan bagi perempuan dan anak.
Di mana melalui sistem tersebut, diharapkan bisa terwujudnya satu data berkaitan dengan beberapa tindak kejahatan seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), pemerkosaan, kekerasan dan lainnya sebagainya.
Dengan adanya data tersebut, maka dapat dijadikan acuan pemerintah kabupaten dalam menentukan sebuah kebijakan berkaitan dengan perlindungan bagi perempuan dan anak yang komprehensif.
Melalui informasi jumlah data yang disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) DINSOSP3AKB Kabupaten Pati, Nikmah Munfaat menyampaikan bahwa selama tahun 2022 setidaknya sudah terdapat 12 laporan kekerasan yang diterima.