Hadist lainnya yang juga menyebutkan perkara ini adalah sebagai berikut.
“Aku mendengar Abu al-Malih bercerita dari Abdullah bin ‘Utbah, dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha bahwa sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika mendengar muadzin (mengumandangkan adzan), Nabi berucap sebagaimana ucapan muadzin hingga ia diam (berhenti).” (Hadits hasan riwayat Imam Ibnu Khuzaimah, Imam al-Hakim, Imam al-Nasai, Imam Ahmad, dan Imam Abu Ya’la).
Hadist-hadist di atas sudah sangat jelas jika sunnah hukumnya untuk menjawab seruan adzan. Cara menjawab adzan ialah dengan melafalkan ucapan serupa. Namun untuk lafal “hayya ala assholat dan hayya ala alfalaah” dibalas dengan “la haula walla quwwata illa billah”. Itu sesuai dengan hadist berikut yang berbunyi:
Dari Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika mendengar muadzin mengumandangkan adzan beliau berucap seperti yang diucapkan muadzin. Ketika muadzin berucap: Hayya ‘alash shalah, hayya ‘alal falah, Nabi mengucapkan: Laa haula wa laa quwwata illaa billahi” (tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah).” (HR Imam Ahmad bin Hanbal).