Rembang, Mitrapost – Tingginya harga BBM membuat para nelayan mengeluh. Mereka menganggap permasalahan itu semakin mencekik perekonomian kelompok masyarakat yang sehari-harinya bekerja sebagai penangkap ikan di laut tersebut.
Sementara itu, jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) pun masih minim. Hal itu membuat kebutuhan bahan bakar sebagian nelayan tidak dapat terpenuhi, sehingga mendorong banyak nelayan memakai bahan bakar eceran.
“Dari 11 ribu desa nelayan saat ini hanya ada 388 SPBU nelayan,” ujar Deputi Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM RI, Ahmad Zabadi.
Tekanan yang dirasakan ini, turut pula dirasakan oleh sebagian besar nelayan di Rembang. Mereka juga menyambaikan permasalahan ini kepada Bupati Rembang, Abdul Hafidz dengan harapan pemerintah dapat menemukan solusi terkait minimnya pengadaan bahan bakar bagi kelompok nelayan.
Oleh karena itu, Abdul Hafidz selaku Bupati Rembang meminta kepada Kementerian Koperasi dan UKM RI (Kemenkop UKM) untuk membentuk koperasi nelayan yang khusus menangani Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).