Makna Prosesi Dodol Dawet dalam Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Jawa

Mitrapost.com – Dawet merupakan minuman tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis yang disajikan dengan cendol dan santan di dalamnya. Dawet memang banyak dijual di jalanan, khususnya di daerah Jawa Tengah. Namun, minuman khas tersebut juga dapat ditemui sebagai rangkaian acara upacara adat pernikahan pengantin Jawa.

Prosesi tersebut disebut dengan dodol dawet atau diartikan berjualan dawet yang biasanya dilakukan sebelum pernikahan, yakni pada acara siraman. Dawet yang disajikan pun sama seperti dawet lainnya, tidak ada perbedaan yang mencolok selain porsinya.

Dalam rangkaian acara tersebut, calon mempelai perempuan harus melayani pembeli, sementara calon pengantin laki-laki menerima bayarannya. Alat pembayarannya tersebut bukan berupa uang, melainkan benda yang disebut kereweng. Kereweng yang menjadi simbol pembayaran tersebut terbuat dari pecahan terbuat dari tanah liat.

Baca Juga :   Temui Seniman di Surakarta, Jokowi Berharap Aktivitas Kebudayaan Bangkit Lagi

Prosesi tersebut dilakukan untuk melestarikan ajaran leluhur yang memiliki makna dan filosofi tersendiri. Bentuk bulat cendol dalam dawet melambangkan kebulatan hati dan kesiapan melepaskan masa lajang. Sedangkan kereweng yang berasal dari tanah liat menyimbolkan bahwa manusia mendapatkan sumber penghidupan dari bumi pula.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati