Mitrapost.com – Mujahadah an-nafs merupakan salah satu ilmu untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini dilakukan dengan memerangi hawa nafsu dengan kegiatan yang bersifat jasmani.
Dikutip dari buku Tasawuf Kultural karya Sokhi Huda, dalam kitab Jami al-Ushul, mujahadah berarti memerangi nafsu amarah bis-sü’ dan memberi beban untuk melakukan sesuatu yang berat baginya sesuai aturan syara’ (agama).
Dengan membebani nafsu dengan hal-hal berat secara jasmani akan menghindarkan diri dari kesenangan yang menyesatkan. Menurut para sufi, hal ini merupakan upaya spiritual melawan hawa nafsu dan berbagai kecenderungan jiwa yang rendah.
Sementara itu, menurut Muhammad Basyrul Muvid dalam buku Tasawuf Kontemporer, mujahadah dalam pendidikan tasawuf artinya usaha yang sungguh-sungguh dalam melawan, melemahkan, hingga mematikan hawa nafsu, bisikan setan, dan dari berbagai dorongan negatif lainnya.
Rasulullah SAW pernah bersabda untuk memberi anjuran mujahadah an-nafs, “Jihad yang paling utama adalah jihad terhadap diri sendiri dan hawa nafsunya,” (HR Bukhari dan Muslim). Sementara itu, berikut adalah manfaat dari mengendalikan dan menahan hawa nafsu diri.
Mendapat Hidayah
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al Ankabut ayat 69.