“(Teknis pembelajaran) secara manual anak mengambil materi ke sekolah yang sudah disiapkan oleh guru mapel, berupa ringkasan dan tugas,” ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh seorang guru dari daerah Pamotan yang tidak ingin disebutkan namanya. Menurutnya kendala terkait kepemilikan ponsel memang tidak bisa dipungkiri. Mengingat ia berada di lingkungan pedesaan.
“Iya tentunya banyak yang terkendala terkait kepemilikan ponsel, soalnya kita kan masih dalam lingkup lingkungan desa, tidak semua orang mampu membeli ponsel dan tidak semua orang mampu menggunakannya,” jelasnya saat di hubungi via aplikasi pesan singkat pada Selasa (28/7/20/20).
Ia mentebutkan dari 22 siswanya ada 5 orang yang tidak memiliki ponsel “Mungkin 5 anak. Soalnya ada yang gabung jadi 1 kelompok, kadang juga ada yang minta tolong saudara atau tetangganya. Ini cuma 1 kelas.” (*)
Baca juga:
- 78 Persen Pelajar Pati Menilai Pembelajaran Online Tak Efektif
- Biaya Kuota Internet Disiapkan Pemerintah untuk KBM Daring
- Dewan Usulkan Audio Book untuk Lengkapi KBM Daring