Memilih Bertanam daripada Jadi Karyawan

Bekerja di lembaga yang sempat bekerjasama dengan berbagai kementerian di Indonesia ini membuat Dyah dapat mengumpulkan pundi-pundi uang yang lumayan banyak. “Lumayan lah, bisa buat hedon, wkwk,” Dyah mengaku sambil terkekah.

Baca juga  : Gambar Mengimajinasi Mimpi Angghi Jadi Desainer

Namun, pundi-pundi uang itu tidak membuatnya nyaman. Dyah merasa ini tidaklah hal yang diinginkannya. Hingga ia memutuskan berhenti dan pulang ke Kabupaten Pati, kota kelahirannya.

“Sudah muak dengan macet dan birokrasi. Perusahaan identik dengan kota dan kota identik dengan macet, bising, modernitas tapi hampa,” tuturnya.

“Akhirnya pulang, ada saudara yang dia juga resign dari kerjaan di kota. Punya cita-cita bangun bisnis garis sosial di petani, sebagai penghubung antara petani dan pabrik,” katanya.

Baca Juga :   News Grafis : Pemuda Pati Gelar Pasar Gratis

Saat ini, ia tengah membangun cita-citanya. Sambil menanam dan mengolah tanaman agar mempunyai hasil yang lebih.

Menurutnya, saat ini, petani tidak dapat ‘memanen’ atau mendapatkan hasil yang lebih dari tanamannya. Maka dari itu, ia juga mempunyai misi untuk memutus rantai kartel yang menjerat petani.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati