Begini Cara Menangani Stunting Secara Mandiri

Pati, Mitrapost.com – Sejak tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Pati mencanangkan program penanganan stunting lantaran Kabupaten Pati ditetapkan sebagai daerah lokus stunting.

Edi Siswanto selaku Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kabupaten Pati mengatakan fokus penanganan stunting berada di 12 desa. Ia mengakui meskipun masih dikategorikan sebagai lokus, kasus stunting di Pati berangsur menurun.

Baca juga: Banyak Angka Stunting di Pati, Dana Desa Bisa Digunakan untuk Penanganan

“Jadi kita menjadi lokus tahun 2019 ada 12 desa kita sudah intervensi lintas sektoral, Bapeda, Dispermades, Dinkes, Dinas Sosial, Ketapang dan sebagainya. desa-desa yang menjadi lokus sudah menurun jumlahnya. anak yang stunting setelah kita intervensi, jumlah balita yang dulu pendek dan sangat pendek sekarang sudah berkurang,” kata Edi kepada Mitrapost.com saat ditemui di kantornya beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga :   Pelamar PPPK Guru Diimbau Lebih Cermat

Stunting adalah ketika kondisi anak terlihat lebih pendek daripada anak seusianya. Untuk mengatasi hal ini, Edi memberikan tips agar orang tua dapat menangani buah hatinya secara pribadi.

Baca juga: Langkah Konkret Pembangunan Berkelanjutan Lokal Pati

Langkah pertama tentunya harus diperhatikan sejak kehamilan. Sang Ibu harus dipastikan kecukupan gizinya, dan selalu dikawal pertumbuhan janinnya. Jangan sampai ibu yang hamil cantik terus, harus tambah Bb supaya persalinan berjalan benar,” ucap Edi.

Setelah lahir, sang Ibu wajib menyusui minimal 6 bulan hingga 2 tahun. Ketika anak sudah tumbuh,  kondisi ini adalah yang paling menentukan. Orang tua harus memperhatikan gizi anak.