Meski Pandemi, Jateng Terus Genjot Ekpor Produk Herbal

“Program ini adalah kegiatan pembekalan ilmu tentang ekspor, wacana, serta praktik untuk pelaku usaha. Mereka juga akan dilatih untuk bisa mendatangkan pembeli (buyer). Bisa jadi dalam pelatihan itu dia bisa ekspor,” ujarnya.

Arif mencontohkan, tahun kemarin saja, dari program Export Coaching Program diikuti 26 orang peserta. Dari jumlah itu, 14 orang di antaranya bisa melakukan ekspor dengan total nilai USD 11,1 juta.

“Itu bagi IKM (Industri Kecil Menengah) kan besar totalnya. Karena yang kita latih ini yang masih kecil dan menengah,” imbuhnya.

Baca juga: Kesejahteraan Petani Awal Suksesnya Industri Ekspor Olahan Makanan

Sedangkan untuk kendala eksternal, Arif menambahkan, pihaknya membutuhkan pihak lain. Misalnya optimalisasi pelabuhan.

Baca Juga :   Meski PPKM Level 3, Kegiatan Perekonomian di Surabaya Tetap Berjalan

“Nah ini yang sudah dirapatkan di pemerintah pusat, sebulan yang lalu. Kemungkinan akan mendatangkan kontainer. Tapi kini, kontainer ini sudah semakin membaik,” katanya.

Pada tahun lalu, ekspor nonmigas Jateng masih surplus USD 940 juta. Atas capaian itu, dia menilai trek Jateng sudah bagus. Sampai saat ini, negara tujuan ekspor produk asal Jateng adalah USA, Jepang, China, Uni Eropa di Jerman, dan negara Asean.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati