Arief berharap, nantinya masyarakat terdampak bisa direlokasi di area yang lokasinya tidak jauh dari tempat semula. Hal tersebut dengan harapan agar masyarakat terdampak dapat mengembangkan potensi ekonomi dan pariwisata.
“Kalau pindahnya tidak jauh-jauh dari lokasi, nanti mereka bisa juga untuk mengelola di sektor pariwisata. Tapi kita juga harus lihat regulasinya seperti apa. Pagi hari ini kita ingin mendapat masukan, sebagai bahan awal untuk persiapan sosialisasi,” terangnya.
Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko nantinya akan berdampak pada beberapa desa di Kecamatan Kradenan. Bendung ini diharapkan dapat mengairi daerah irigasi (DI) Karangnongko kiri seluas 1.747 hektare dan DI Karangnongko kanan seluas 5.203 hektare.
Baca juga: Wisata Bendungan Logung Cocok untuk Habiskan Waktu Akhir Pekan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda Kabupaten Blora Free Bayu Alamanda menyampaikan, masyarakat dari desa seperti Desa Ngrawoh dan Nginggil berharap agar relokasi tidak dilakukan jauh dari lokasi tersebut.