Pemerintah Dituntut Punya Road Plan Sebelum Potong Pupuk Subsidi

Pati, Mitrapost.com Pemerintah mulai mendorong kemandirian petani dengan mengurangi kuota pupuk bersubsidi tahun ini. Para petani diharapkan beralih menggunakan pupuk non subsidi yang notabene lebih mahal. Akan tetapi kebijakan ini dipertanyakan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso. Ia berharap wacana kebijakan ini dikaji lebih dalam.

Kementerian Pertanian berencana mambatasi penyaluran pupuk bersubsidi hanya untuk petani dengan luas lahan di bawah 1 hektare saja. Sedangkan pada kebijakan sebelumnya kuota penyaluran pupuk subsidi diberikan kepada petani yang memiliki lahan maksimal 2 hektare.

Kebijakan ini diambil lantaran pemerintah menganggap program pupuk subsidi terlalu memakan banyak anggaran untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi kepada rakyat.

Baca juga: Belum Saatnya Pupuk Bersubsidi Disunat

Penurunan 50 persen alokasi tersebut dianggap Narso terlalu signifikan. Ia berharap pemerintah bisa menurukan alokasi pupuk secara bertahap agar para pertain pelan-pelan terbiasa.

“Kita harapkan kalau pengurangan subsidi pupuk harus ada road plan-nya dalam jangka panjang sehingga teman-teman petani bisa ancang ancang,” kata Narso yang juga politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) beberapa waktu yang lalu.

Lebih lanjut, Narso tak ingin kebijakan ini mengganggu produktivitas panen para petani. Pasalnya jika pupuk tak dapat diakses petani kecil, kualitas beras yang dihasilkan akan berkurang.

Baca juga: Grebek Gudang Palawija, Polres Blora Amankan 14,95 Ton Pupuk Subsidi

Tingkat ketergantungan para petani dengan pupuk subsidi juga masih tinggi, sehingga sebelum dihilangkan setidaknya petani terlebih dahulu mendapat pendampingan dalam memproses pembuatan pupuk organik atau kompos.

Selain menuntut road plan yang jelas, Ketua Fraksi NKRI DPRD Pati itu juga meminta pemerintah tidak sepenuhnya lepas tangan setelah membatasi kuota pupuk. Bagi para petani yang tidak berkesempatan menerima pupuk subsidi harus diberikan stimulus lain.

“Kedua, ada stimulus dan program rancangan bagi teman-teman, yang tidak menerima subsidi tidak dilepas begitu saja artinya tetap menjaga nilai tukar petani,” kata Narso. (Adv)

Baca juga: Blora Jadi Pusat Riset Penanaman Padi di Lahan Sawah Tadah Hujan

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Ulfa PS

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati