Ia juga menambahkan bahwa lonjakan kasus pada saat lebaran, terjadi karena masyarakat abai terhadap protokol Kesehatan.
“Ketika masyarakat abai prokes yang seharusnya ditaati, maka memuncaklah persebaran Covid-19. Hal tersebut terdeteksi pasca lebaran kemarin,” jelasnya.
Sehingga, pemkab melakukan berbagai upaya untuk menangani kasus ini. Diantaranya dengan menerapkan jogo tonggo, penguatan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment), serta melakukan percepatan vaksinasi.
“Berbagai upaya kami lakukan dalam penanganan kasus ini. Diantaranya bersinergi dengan pemangku kebijakan, penyediaan isolasi terpusat, mengaktifkannya jogo tonggo, penguatan 3T, percepatan vaksinasi dengan melibatkan pihak swasta,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga memaksimalkan program jogo tonggo Ketika masa PPKM Mikro.
“Kami terapkan pembatasan aktifitas masyarakat dengan penerapan PPKM Mikro didukung dengan upaya memaksimalkan jogo tonggo,” terangnya.
Pihaknya juga memaksimalkan dengan lini paling bawah, yaitu tingkat RT dalam penerapan program jogo tonggo ini.