Pati, Mitrapost.com – Harga telur ayam di Kabupaten Pati merangkak naik menyusul harga sejumlah kebutuhan pokok yang telah naik sebelumnya. Kenaikan harga telur ayam ini diprediksikan akan terus terjadi hingga memasuki bulan Ramadhan.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Andi Hirawadi. Ia mengatakan fluktuasi harga tersebut disebabkan faktor harga pakan ayam petelur, produksi di kandang, dan permintaan di masyarakat.
“Saat ini telur ayam mencapai harga Rp 24.000 per kilogram, yang harga biasanya yakni Rp. 22.000 per kilogram,” ungkap Andi Hirawadi kepada Mitrapost.com saat ditemui di kantornya belum lama ini.
Ia melanjutkan, kenaikan harga telur ayam sudah menjadi tradisi setiap tahun menjelang bulan Ramadan atau pun menjelang hari besar keagamaan.
“Permintaan mulai naik menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Karena biasanya produksi kue-kue kering sudah dimulai sekitar 1-2 bulan sebelum Lebaran,” terang dia.
Sementara itu, menurut Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso, dalam setahun, produksi telur nasional berkisar 4,5 – 4,7 juta ton. Jika satu kilogram telur setara 16 butir, produksi setahun setara 72 – 75,2 miliar butir.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, telur ayam ras turut menyumbang terjadinya deflasi di bulan Februari 2022. Dengan andil sebesar 0,10 persen.
“Ini disebabkan surplus produksi telur ayam ras sehingga pasokan meningkat, berdampak pada penurunan harga komoditas tersebut,” kata Deputi bidang Statistik dan Jasa BPS Setianto dalam jumpa pers, Selasa (1/3/2022). (*)

Wartawan Mitrapost.com