Lanjut ia menyampaikan bahwa ada dua jenis nyamuk Aedes, yaitu Aedes Aegypti (nyamuk rumahan) dan Aedes Albopictus (nyamuk kebun). Semuanya berbahaya karena keduanya hidup dan berkembang di pemukiman warga.
“Bertelurnya di kamar mandi air yang bersih, kalau nyamuk yang lain kan di selokan tempat yang kotor, itulah yang menjadi ancaman,” kata Ririn.
Ia mengaku kesulitan dalam mempromosikan kesehatan, khususnya mengenai fogging. Sebab masyarakat masih lebih percaya dengan fogging.
“Mindset orang tentang fogging itu masih tinggi, dan orang kalau difogging itu lebih semangat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dosis fogging itu minimal dua kali. Namun, masyarakat hanya semangat saat fogging pertama saja.
“Padahal sekalipun fogging mereka pasti senang. Namun untuk fogging yang kedua mereka kurang semangat,” pungkas Ririn. (*)