Kisah Marsinah: Kekerasan pada Perempuan di Lingkungan Pekerja

Mitrapost.com – Marsinah merupakan seorang buruh perempuan. Pada 8 Mei lalu diperingati hari kematiannya.

Diketahui, Marsinah hilang akibat diculik sekelompok orang. Ketika ditemukan beberapa hari kemudian, nyawanya sudah melayang dan jasadnya penuh tanda kekerasan.

Masa kecil sosok Marsinah tak bersama orangtua, ia diasuh neneknya. Ibunya mati muda, mati ketika melahirkan adiknya. Marsinah bercita-cita sekolah hukum, namun karena tak ada biaya ia hanya menamatkan pendidikannya pada jenjang SLTA.

Saat masih bekerja sebagai buruh pabrik, dirinya menggunakan waktu luangnya untuk kursus komputer dan Bahasa Inggris.

Pada 8 Mei 1993, jasad Marsinah ditemukan di hutan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur. Hasil autopsi menyebutkan pada tubuh Marsinah terdapat luka-luka pada pipi, siku, lengan, perut, luka-luka robek di bagian perut, tulang punggung bagian depan hancur, memar pada kandung kemih, usus, dan pendarahan pada rongga perut.

Baca Juga :   Video : Massa aksi buruh bergerak menuju ke Gedung Sate

Kematian Marsinah tidak dapat dilepaskan dari rangkaian pemogokan dan unjuk rasa tempatnya bekerja. Marsinah bekerja di PT Catur Putera Surya (CPS), pabrik arloji di Siring, Porong, Jawa Timur. Sebelumnya ia hadir dalam aksi-aksi buruh PT CPS dalam memperjuangkan keadilan, menuntut upah layak, upah lembur, cuti hamil bagi perempuan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati