Quiet quitting mengingatkan para pekerja untuk mengembalikan keseimbangan antara hidup dan pekerjaan. Dengan menyeimbangkan hidup dan pekerjaan, kamu bisa meyakini bahwa nilai dirimu lebih tinggi dari sebuah karier.
Ingatlah untuk bekerja seefektif mungkin, seimbangkan dengan kebahagiaan dalam hidup. Jalani hobi, menghibur diri, dan menghindarkan diri dari kemungkinan burnout akibat pekerjaan.
Seorang psikolog Lee Chamber mengatakan, quet quitting dapat menjadi coping mechanism untuk mengatasi burnout atau rasa jenuh akibat overwork yang kronis. Terlebih saat seorang pekerja merasa kerja kerasnya kurang dihargai.
Adanya jarak antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan, menurutnya juga dapat memperkaya seseorang dengan hal lain seperti bersosialisasi. Secara tidak langsung, quiet quitting menurutnya dapat meningkatkan produktivitas.
-
Dampak Bagi Pekerja
Tentunya manfaat sehat yang ditawarkan dalam tren quiet quitting bukan tanpa risiko. Ada kemungkinan bahwa Atasan menyadari hal itu lalu menganggap seseorang tidak lagi punya motivasi untuk bekerja keras.