Mitrapost.com – Era digital seperti saat ini menjadikan masyarakat banyak yang membagikan kisah kehidupan di media sosial pribadinya.
Bahkan Informasi pribadi seperti pencapaian, kekayaan, kesedihan, dan aib tidak luput dari unggahan demi mendapatkan sebuah perhatian.
Tentu, konsumsi permasalahan dan kehidupan pribadi yang detail tidak perlu dinikmati oleh khalayak luas.
Kondisi seperti ini biasanya disebut sebagai oversharing. Dosen Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Tiara Diah Sosialita MPsi Psikolog menjelaskan, oversharing adalah kondisi ketika seseorang tidak bisa membatasi diri sendiri dalam membagikan informasi pribadinya kepada publik.
“Meskipun oversharing sudah menjadi hal yang dianggap wajar di masyarakat, tetapi hal ini perlu mendapat perhatian khusus. Dikarenakan ada konsekuensi yang besar dari oversharing itu sendiri,” jelas Tiara dalam laman Unair, dikutip pada Selasa (27/12).
Adapun alasan seseorang melakukan oversharing ini diantaranya memiliki rasa trauma diabaikan dan tidak pernah diapresiasi, kecemasan, dan kesepian, hingga perundungan.