Sedangkan, Sri Lanka melarang Facebook, WhatsApp, dan Instagram pada 2018 dengan harapan bisa mengekang kekerasan massa yang ditujukan pada minoritas Muslim di negara itu.
Baca juga: Inovasi Ponsel Layar Lipat Digadang-gadang Bakal Menjamur di Pasaran
Di awal tahun Messenger memperbarui standar komunitasnya, menambahkan pemberitahuan keamanan dan otentikasi dua faktor, dan memperkenalkan fitur-fitur baru yang membuatnya lebih mudah memblokir dan melaporkan pesan yang tidak diinginkan. Dan bulan ini, perusahaan mengumumkan batas penerusan menjadi global.
Mengutip laman Tempo.co, Jay Sullivan direktur manajemen produk untuk privasi dan keamanan Facebook Messenger menjelaskan, membatasi penerusan pesan adalah cara efektif untuk memperlambat penyebaran informasi salah yang viral dan konten berbahaya yang berpotensi menyebabkan konflik.
Baca juga: Siklus Baru Matahari, Apa yang Terjadi?
Dalam laman blog resmi Facebook 3 September 2020, Sullivan memilih pandemi Covid-19 dan pemilu yang akan datang di Amerika dan Selandia Baru sebagai kemungkinan muncul banyak disinformasi. Batasan lima kali diteruskan ini, membantu mengekang upaya mereka yang ingin menyebabkan kekacauan, menabur ketidakpastian atau secara tidak sengaja merusak informasi yang akurat.