Mengelola Amarah dalam Ajaran Islam

Jangan sampai terucap

Jika amarah itu nampak di wajah maka jangan sampai terucap kata maupun kalimat buruk. Sebab, sebagaimana kita ketahui saat marah manusia cenderung terdorong untuk melakukan hal negatif. Salah satunya dengan berkata kasar atau buruk.

Tidak melewati batas

Lalu saat amarah itu terucap melalui ucapan, maka tidak boleh melebihi batas. Misal saja orang membuat kita marah sekali, jangan sampai yang ucapan keburukan yang dilontarkan saat marah itu lebih dari sekali.

Jangan sampai tangan bergerak

Saat ucapan buruk terucap ketika marah, Islam mengajarkan penganutnya agar jangan sampai tangan kita bergerak untuk melakukan hal yaang lebih buruk lagi.

Untuk menahan amarah itu, Islam membolehkan kita menuntut orang yang telah berbuat tidak baik saat diakhirat nanti.

Baca Juga :   Ingat Allah Saat Dilanda Amarah dan Lafalkan Doa Ini

Baca juga: Tuntunan Allah kepada Umat Islam Saat Menghadapi Musibah

Memaafkan

Allah dan Rasul-Nya lebih mengajarkan umat Islam untuk memaafkan orang yang telah berbuat buruk kepadanya. Hal ini seperti disampaikan dalam Alquran surah Ali Imran ayat 159.

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” – (Q.S Ali Imran: 159)

Berbuat baik

Namun kesempurnaan dari semua hal yang telah disebutkan diatas adalah dengan berbuat kebaikan.

Baca Juga :   Mensos Marah-Marah ke Warga Gorontalo, Gubernur Rusli Tersinggung

Al-Imam al-Ghazali sebagaimana dikutip Syekh Jamaluddin al-Qasimi mengatakan:

 وَأَمَّا الْعَمَلُ فَأَنْ تَقُولَ بِلِسَانِكَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، وَإِنْ كُنْتَ قَائِمًا فَاجْلِسْ، وَإِنْ كُنْتَ جَالِسًا فَاضْطَجِعْ، وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَتَوَضَّأَ بِالْمَاءِ الْبَارِدِ؛ فَإِنَّ الْغَضَبَ مِنَ النَّارِ، وَالنَّارُ لَا يُطْفِئُهَا إِلَّا الْمَاءُ.

“Adapun (mengatasi amarah dengan) amal, katakanlah dengan lisanmu, A’ûdzu billâhi minasy syaithânir rajîm (aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk). Bila engkau berdiri, duduklah. Bila engkau duduk, tidurlah miring. Disunahkan berwudhu dengan air yang dingin, sesungguhnya kemarahan adalah dari api, sedangkan api tidaklah bisa dipadamkan kecuali dengan air.” (Syekh Jamaluddin al-Qasimi, Mau’ihhah al-Mu’mini min Ihya’ Ulum al-Din, hal. 208). (*)

Baca Juga :   8 Penyebab Seseorang Mudah Marah

Baca juga: 

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur : Ulfa PS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati