Akan tetapi, kondisi tersebut diakui Johanes tidak hanya dialami di Kabupaten Pati saja.
Baca juga: Lindungi Disabilitas, Dewan Pati Siapkan Raperda
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Pati, Noto Subiyanto mengamini bahwa kondisi curah hujan yang tinggi ini tak memungkinkan bagi petani garam untuk berproduksi.
“Tentunya dengan kondisi curah hujan yang cukup tinggi pada bulan-bulan seperti Desember hingga Februari sangat tidak memungkinkan para petani garam untuk produksi,” ujar Anggota dewan fraksi PDI Perjuangan itu kepada Mitrapost.com, Senin (8/2/2021).
“Biasanya saat kemarau, produktivitas garam tinggi. Siklus alamat seperti itu dan para petani garam harus bisa memanfaatkan waktu yang sebaik mungkin,” pungkasnya. (Adv/AZ/SHT)
Baca juga:
- Dewan Pati: Kriteria Vaksinasi Harus Diperhatikan
- Dewan Pati: Vaksin Covid-19 Bukan Solusi Tunggal Atasi Pandemi
- Dewan Nilai Target Adaptasi Kebiasaan Baru Belum Tercapai Hingga 2021
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram