Curah hujan yang tinggi beberapa hari belakangan ini membuat Sungai Silugonggo di Pati meluap. Akibatnya, sejumlah desa dan area persawahan sekitar aliran sungai tergenang banjir.
Banjir ini menjadi ancaman bagi para petani karena imbasnya bisa menyebabkan kerusakan di lahan pertanian maupun tanaman pertanian.
Baca juga: Dewan Pati Berharap Awal 2022 KBM Tatap Muka Bisa Berlangsung
Adanya asuransi pertanian, diharapkan mampu membantu petani yang sawahnya dilanda banjir. Petani mendapatkan klaim (ganti) Rp6 juta per hektare. Padahal harga premi per hektare yang harus dibayar hanya senilai Rp36 ribu.
Anggota Komisi B dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) itu menegaskan dengan adanya AUTP, pemerintah harus segera mampu mengoptimalkan sasarannya untuk petani. Terutama petani yang sedang terdampak banjir. Sehingga, ke depannya mereka tidak kebingungan untuk melakukan aktivitas pertanian di masa-masa seperti sekarang. (Adv/SN/AZ/SHT)
Baca juga:
- Kondisi Banjir, Dewan Minta Prokes Harus Tetap Dijaga
- RKPD 2021 Pati Masuk 10 Besar se-Jateng, Dewan: Semoga Jadi Percontohan
- Dewan Apresiasi Perusahaan di Pati yang Peduli Korban Banjir
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram