Baca juga: Lapor Pencemaran Lingkungan, Aktivis Jalan Kaki Rembang-Jakarta Berhasil Temui Ganjar
Pihaknya juga mengajak masyarakat agar terlibat langsung untuk menjaga lingkungan sekitar. Menurut Hartopo kesadaran masyarakat menjadi kunci suksesnya Proklim berjalan. Pemkab Kudus juga menggandeng perusahaan dan perguruan tinggi mendukung Proklim tersebut.
“Maka sudah seharusnya antara Pemkab dan masyarakat saling bahu membahu. Tak lupa, kami juga mengajak perusahaan untuk gotong royong. Alhamdulillah mereka mendukung,” terangnya.
Pemeliharaan lingkungan juga tak lepas dari pengolahan sampah. Hartopo juga meminta agar masyarakat mulai memilah sampah organik dan anorganik. Selain menjaga lingkungan, pemilahan sampah anorganik bisa dijadikan kerajinan tangan bernilai ekonomis.
“Kami juga mensosialisasikan pengolahan sampah pada masyarakat. Pengolahan dan pemilahan sampah sangat penting untuk menjaga lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu dalam rangka membuka Proklim di Desa Rahtawu, Hartopo didampingi Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo menanam bibit pohon dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara simbolis. Pihaknya juga menyerahkan sertifikat apresiasi partisipasi Program Kampung Iklim Utama dan Madya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (*)