Pati, Mitrapost.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno, mendorong peranan komunitas Ga Ge Go Organik (3GO) dalam membantu meningkatkan harga jual produk tanaman organik di Kabupaten Pati.
Menurut politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut, pemerintah dan tengkulak perlu memperhatikan pemasaran produk pertanian organik di sektor pasar. Karena produk pertanian organik dinilai memiliki keunggulan yang lebih.
Hal tersebut disampaikan lantaran petani budidaya organik sering mengalami kegagalan dalam hal penjualan produk. Masih awamnya pengetahuan tentang pemasaran produk tersebut, menyebabkan produk pertanian organik sering dianggap tidak ada bedanya dengan produk pertanian sintetis.
Dirinya, berkomitmen akan menjalin hubungan kerjasama dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di setiap kecamatan di wilayah Kabupaten Pati untuk mengedukasi pertanian organik.
Baca juga: Dorong Pertanian Organik, Dewan Pati Beri Fasilitasi Melalui Komunitas 3GO
Sukarno menerangkan jika komunitas 3GO yang ia kelola memiliki maksud yang baik untuk mengapresiasi jerih payah petani yang membudidayakan pertanian secara ramah lingkungan.
“Saya dan beberapa pengurus 3GO menggerakkan adanya budidaya pertanian organik. Mulai dari padi hingga tanaman pangan,” ujar Sukarno, Kamis (25/3/2021) kemarin.
Sebagai tetua 3GO di Kabupaten Pati, ia berkomitmen akan menjadikan komunitas tersebut menjadi wadah untuk mengembangkan produk pertanian organik. Sehingga mampu mengembalikan pola budidaya pertanian yang alami.
Baca juga: Petani Rembang Optimis Hadapi Musim Tanam Kedua
Melalui komunitas ini pula ia berupaya mewujudkan kesejahteraan petani maupun masyarakat melalui pengolahan pangan.
“Komunitas ini mendukung adanya cara budidaya sektor tanaman pangan dengan beralih ke sistem organik bukan lagi sintetis,” tegas Anggota Komisi B DPRD tersebut.
Hingga kini dirinya telah menjalin koordinasi dan kerjasama dengan Kelompok Tani dan BPP di Kecamatan Gabus, Kecamatan Tlogowungu, Kecamatan Pati, Kecamatan Gembong, dan Kecamatan Kayen.
Ia sangat berharap agar petani mampu meminimalisir penggunaan bahan tambahan pangan kimia sintetis. Mengembalikan kandungan organik dalam budidaya pertanian sejak masa tanam sampai dengan olahan pangan hasil produksi pertanian. (Adv)
Baca juga: Petani Margoyoso Mampu Panen Kelapa Kopyor 109,50 Hektare
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS