Baca Juga: Pelukis Asal Rembang Ini Representasikan Generasi Mendatang dalam Lukisan
Dan setelah itu, karya- karyanya mulai dimuat di beberapa majalah Indonesia, diantaranya adalah Mimbar Indonesia, Gajah Mada, Basis, Gema Mahasiswa, Mahasiswa Indonesia, Gelanggang, dan pelopor Jogja.
Pada tahun 1965, Umbu telah lulus menjadi salah satu mahasiswa dari Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kemudian karirnya mulai naik menjadi redaktur mingguan Pelopor Jogja. dalam satu halaman yang terbit, Umbu selalu menampilkan karya puisi miliknya.
Baca Juga: Peringati Hari Juang Kartika, Kodim Rembang Gelar Lomba Baca Puisi
Selain menulis puisi, Umbu juga membacakan serta membuat musikalisasi puisi dari hasil karyanya, bersama dengan Deded, gitaris terkenal di Jogja pada masa itu.
Kemudian, pada tahun 1975 Umbu mulai meninggalkan Jogja dan memutuskan untuk menetap di Denpasar, Bali hingga akhir hayatnya.
Sama seperti saat di Jogja, Umbu juga mendedikasikan dirinya dalam dunia apresiasi puisi. Ia juga memiliki murid yang terkenal dalam bidang kesastraan diantaranya, Nyoman Tusthi Eddy dan Raka Kusuma. Bahkan nama- nama tersebut mulai dikenal dalam Khazanah Sastra Nasional.
Umbu juga menjadi redaktur di Bali Post dan menaungi ruang remaja “Pos Remaja” dan ruang kebudayaan “Pos Budaya”.
Baca Juga:
- Seniman di Rembang dapat Lampu Hijau untuk Pentas
- Setahun Tak Bisa Pentas, Pendapatan Seniman Pati Anjlok hingga Picu Perceraian
- Ganjar Buka Keran Uji Coba Prokes Manggung Bagi Seniman
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Mila Candra
Komentar