Menurut salah satu ketua kelompok tani, Agus Rambalangi, aksi protes yang mereka lakukan ini dipicu akibat adanya kelompok fiktif yang ada di kelompok petani plasma.
“Akibat adanya kelompok fiktif tersebut pendapatan petani plasma sangat rendah. Hal itu dipicu akibat pendapatan mereka dibagi kepada kelompok tani fiktif yang tidak ada lahannya,” tandasnya.
Menurutnya, dengan verfikasi kelompk yang dibentuk pihak perusahaan bersama petani plasma, maka diharapkan tidak ada lagi kelompok fiktif dan pendapatan petani plasma lebih meningkat.
Menurut Kepala Sosial Security Legal PT WKSM, Philip, pihak PT WKSM tidak berhubungan langsung dengan kelompok tani. Pihak WKSM hanya berhubungan dengan koperasi yang menaungi kelompok tani.
“Kami dari perusahaan, hanya berkoordinasi dengan koperasi yang menaungi kelompok tani. Namun, jika pihak kelompok tani membentuk tim untuk verifikasi kelompok tani yang ada, maka kami dukung,” jelas Philip saat dihubungi usai aksi protes. (*)