Trini fokus mengusung program bertema women empowerment atau pemberdayaan perempuan. Mulai dari mengenalkan cara hidup sehat sejak dini, menjaga lingkungan sampai tahap dewasa dengan keputusan menjadi wanita karir atau hanya menjaga keluarga. Ia juga akan memberikan pendampingan dan pengarahan kepada perempuan untuk menangkap peluang yang ada.
“Nah rumusan atau konsep ini memang belum bisa saya lakukan sepenuhnya karna saya harus melakukan dengan cara bottom up. Saya harus asesmen dulu komunitas-komunitas mana yang bisa saya ajak bareng.”
Baru setelah mendapatkan komunitas yang dianggap cocok, Trini akan mendampingi dan menjadi konsultan bagi para pegiat tersebut. Namun dalam kegiatannya nanti komunitas yang akan didampingi Trini harus memiliki program keberlangsungan dan lebih jauh berjalan .
“Saya hanya sebagai partner mendampingi mereka, membantu mereka sebatas yang saya bisa. Misalnya apakah mereka harus menyusun program, mengadakan seminar, atau harus berjejaring dengan siapa saya coba bantu.”
Baca juga: Menilik Kisah Para Pemimpin Wanita Lasem
“Paling tidak wawasan, pengetahuanya bertambah, mereka tidak boleh tertinggal. setelah lama merantau setelah pulang saya saya dididik situasi dan lingkungan. Saya akan bisa lebih detail dalam mengerjakan sesuatu berdasarkan pengalaman itu,” urainya.
Meskipun sampai hari ini belum ada aktivitas yang berjalan namun ia berharap di Februari awal sudah bisa menjalankan program yang dicanangkan serta mendapat sambutan baik dari masyarakat di Rembang. (*)
Baca juga: Cegah Pernikahan Dini, Pemprov Jateng Galakkan Program ‘Jo Kawin Bocah’
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa PS