Asal Usul Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Pendapat Said Aqil sejalan dengan ahli sejarah Al-Maqrizy bahwa perayaan Maulid Nabi dimulai ketika zaman Daulah Fatimiyah yang beraliran syiah berkuasa di Mesir. Bukan hanya Maulid Nabi, mereka juga merayakan maulid Ali bin Abi Thalib, maulid Fatimah binti Ali, maulid Hasan bin Ali, dan maulid Husain bin Ali.

Akan tetapi, perayaan Maulid sempat dilarang oleh Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy. Pemerintahan Al-Afdhal bin Amir Juyusy melarang pelaksanaannya dan itu bertahan lebih dari 100 tahun.

Namun, pemerintahan baru Dinasti Fahthimiyah yang juga sekaligus imam, Amir II Ahkamillah kembali menghidupkan peringatan hari kelahiran Rasulullah, pada 524 H.

Selain itu, perayaan Maulid turut diperingati pada masa kepemimpinan Salahuddin Al Ayyubi pada tahun 1183 (579 Hijriah) atas usulan saudara iparnya, Muzaffaruddin. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat juang tentara Islam saat berjuang di Perang Salib untuk merebut kota Yerussalem dari pasukan Eropa.

Baca Juga :   Selamat Hari Buruh, Empat Makna yang Terkandung

B. Sejarah Maulid Nabi di Indonesia

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di bumi Nusantara tidak terlepas dari ajaran dan pengaruh dari Wali Songo saat menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Perayaan maulid mengadaptasi budaya Jawa yang kita kenal sebagai Grebeg Mulud.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati