Mengenal Budaya Jawa, Tradisi Mitoni Bagi Ibu Hamil

Meskipun zaman sudah modern, namun acara Mitoni ini sampai sekarang masih dilakukan oleh para orang Jawa. Selain memohon doa agar dilancarkan proses kelahiran, acara ini juga serta merta untuk melestarikan adat budaya dari leluhur.

Tradisi mitoni ini memiliki beberapa prosesi yang harus dilakukan. Oleh sebab itu, acara ini biasanya digelar bersama dengan keluarga besar. Berikut adalah prosesi atau tahapan yang dilakukan saat acara Mitoni.

Mengenal Budaya Jawa, Tradisi Mitoni Bagi Ibu Hamil

  1. Sungkeman

Sungkeman merupakan langkah awal dari rangkaian ritual mitoni. Calon ibu dan ayah sungkem kepada orang tua mereka. Sungkeman dilakukan untuk memohon berkah agar kehamilan berjalan dengan baik dan bayinya sehat.

  1. Siraman

Prosesi ini mungkin terdengar familiar. Siraman adalah proses memandikan calon ibu. Siraman adalah simbol pembersihan diri, baik fisik maupun mental. Air tersebut sendiri berasal dari tujuh sumber mata air.

  1. Memecahkan telur

Setelah acara siraman, selanjutnya calon ayah untuk memecahkan telur. Prosesi ini menggunakan telur yang berasal dari ayam kampung. Kemudian menempelkan telur mulai dari dahi sampai le perut ibu hamil, setelah itu membantinya ke tanah. Prosesi ini bertujuan untuk memudahkan kelahiran si bayi nantinya.

  1. Memutus janur

Prosesi selanjutnya adalah megikatkan sehelai daun janur ke perut calon ibu. Kemudian sang calon ayah memotong daun janur tersebut. Seperti memecahkan telur, memutus janur ini bertujuan agar persalinan berjalan lancar.

  1. Brojolan

Berbeda dengan dua prosesi sebelumnya, Brojolan merupakan prosesi mengukir kelapa muda gading dengan gambar Kamajaya dan Dewi Rathi. Prosesi Brojolan bertujuan untuk memastikan bayi lahir tanpa masalah.

  1. Pecah kelapa

Selanjutnya calon ayah memejamkan mata dan mengambil salah satu buah kelapa. Ambil kelapa, letakkan di area semprotan dan pecahkan. Hal ini bertujuan untuk memperkirakan jenis kelamin calon bayi.

  1. Berganti pakaian

Setelah acara siraman, ibu hamil mengeringkan dirinya dan berganti pakaian. Dalam upacara berganti pakaian ini, ada tujuh kain berbeda untuk melambangkan tujuh bulan dan keinginan bayi.

  1. Berjualan cendol atau rujak

Pada prosesi ini, sang calon ayah memayungi calon ibu untuk memperagakan layaknya orang yang berjualan cendol dan rujak. Setelah itu dari pihak keluarga lain bisa membelinya.