Mitos-mitos Orang Jawa Tentang Makanan

Mitrapost.com – Makan merupakan tindakan umum yang harus dilakukan oleh manusia untuk menyediakan energi dan menjaga tubuh tetap sehat. Meski merupakan kegiatan wajar yang dilakukan sehari-hari, ada beberapa mitos yang berhubungan dengan kegiatan mengasup nutrisi ke dalam tubuh tersebut.

Masyarakat Indonesia, termasuk Jawa memiliki sejumlah mitos yang yang masih banyak dipercaya hingga saat ini. Mitos-mitos ini berkembang dari tradisi yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Beberapa mengandung pantangan, sehingga jika dilanggar, orang zaman dulu percaya akan ada dampak buruk yang terjadi setelahnya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa mitos seputar makan yang masih dipercayai.

Makan jangan bersuara

Menurut mitos, makan saat bicara menimbulkan suara yang dapat membawa sial. Hal tersebut juga dipandang tidak sopan dan tidak menghargai makanan. Namun, mitos ini sebenarnya memiliki penjelasan logisnya. Berbicara saat makan berpotensi membuat Anda tersedak.

Baca Juga :   Benarkah Mitos Menabrak Kucing Bisa Bawa Sial?

Makan di sudut meja

Orang zaman dulu percaya makan di sudut meja dapat menghambat rezeki dan sulit mendapat pekerjaan. Jika dipandang secara logis, posisi makan di sudut meja memang tidak disarankan karena posisi yang tidak nyaman dan piring bisa tersenggol orang lain hingga mudah jatuh.

Makan depan pintu

Ada satu lagi pantangan makan menurut masyarakat Jawa, yakni dilarang makan di depan pintu. Banyak orang zaman dulu mengatakan bahwa makan depan pintu akan menghalangi jodoh dan rezeki. Sementara itu, sebenarnya makan di depan pintu dianggap tidak sopan menurut tradisi masyarakat Jawa karena dapat menghalangi orang lewat.

Makan menggunakan mangkok

Banyak orang tua yang melarang anak perawannya makan menggunakan mangkok. Menurut masyarakat, makan memakai mangkok membuat ‘jodoh jeru’ atau jodohnya jauh. Selain itu, mangkok juga difungsikan sebagai tempat sayur atau makanan berkuah, sehingga tidak tepat jika digunakan untuk makan.