Pemkab Tuban Lakukan Percepatan Konvergensi Stunting

Tuban, Mitrapost.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban Bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sejumlah masyarakat turut melakukan percepatan konvergensi stunting melali ketahanan pangan

Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban Pipin Diah Larasati menyebutkan mengungkapkan, intervensi penanganan secara sensitif maupun spesifik tidak bisa dilakukan sendiri. Pihaknya menggandeng berbagai pihak dalam menyukseskan upaya tersebut.

“Ada anggaran yang harus di-refocusing untuk penanganan Covid-19, untuk itu semua pihak harus terlibat agar lebih ringan,” ucap Pipin.

Terdapat  tiga aspek dalam membangun ketahanan pangan, yaitu ketersediaan lalu keterjangkauan dan aspek kemanfaatan.

“Kami fokus di sini, dan berkolaborasi dengan TP PKK melalui program pemanfaatan pekarangan rumah, dan Ibu Cerdas B2SH. Dilanjutkan dengan mendorong pengaktifan kembali lumbung pangan di desa- desa,” imbuhnya.

Baca Juga :   Turut Andil Penurunan Stunting, DKP Pati Berikan Bantuan Pangan di 7 Kecamatan

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perikanan dan Peternakan Imron Kholiq mengatakan, penguatan di bidang produksi perikanan dan peternakan melalui penjaminan ketersediaan, pengolahan hasil serta konsumsi melalui penganekaragaman menjadi fokus penanganan di dinasnya. Imron berharap sosialisasi untuk makan makanan beragam dengan nilai protein tinggi dapat diterima oleh masyarakat.

“Stunting tidak lepas dari masalah gizi yang tidak tercukupi, untuk itu kami melakukan penguatan pada sektor tersebut,” terang Imron. 

Selain itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Lulut Purwanto mengungkapkan, semua harus bergerak bersama untuk atasi stunting. Penekanan pada seribu hari kehidupan, dari janin hingga anak berusia 2 tahun menjadi penting untuk dilakukan. Meskipun menurut bulan timbang Februari tahun 2021 angka stunting Tuban mencapai 12,24 persen yang melebihi target RPJMN tahun 2024, yaitu kurang dari 14 persen, akan tetapi locus penanganan akan dilakukan di beberapa desa yang memiliki kasus stunting tinggi.

Baca Juga :   Video : Alokasi Dana Desa untuk Stunting di Rembang Telah Tuntas

Caranya, penanganan dan pencegahan mulai saat remaja, karena terdapat 23 hingga 26 persen remaja putri di Kabupaten Tuban mengalami anemia. Sehingga berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan bisa menjadi stunting. Agar angka stunting terus turun, maka program pencegahan dimulai  dari calon pengantin wanita.

“Kami fokus pada pencegahan untuk remaja wanita dan juga dewasa yang belum menikah, serta calon pengantin wanita agar memiliki bekal dalam memberi gizi yang cukup dan seimbang mulai di 1000 hari pertama anak, yaitu dimulai dari masih janin,” ujar Lulut.

Pada 2021 dan 2022 terdapat 21 desa yang masuk indikator di dalamnya, yaitu Desa  Kedungjambe, Kecamatan Singgahan, Desa Penambangan, Bektiharjo Kecamatan Semanding, Desa Sandingrowo, Sumur Cinde, Rahayu dan Soko Sari, Kecamatan Soko. Lalu Desa Sumurgung, Sugiharjo Kecamatan Tuban, serta Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan. (*)

Baca Juga :   Dinlutkan Rembang Ungkap Menipisnya Stok Ikan Jadi Kendala Penurunan Angka Stunting

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati