Kelanjutan rencana kepindahan orang-orang Yahudi Zionis ke Afrika Timur akhirnya ditolak dalam Kongres Zionis Ketujuh pada 1905. Organisasi Zionis menegaskan kembali komitmen mereka untuk mendirikan sebuah tanah air Yahudi di wilayah Palestina.
Meninggalnya Sang Pelopor
Theodor Herzl tutup usia pada tahun 1904 di usianya yang baru 44 tahun. Pria kelahiran Pest, Hungaria ini tak sempat melihat penolakan selanjutnya dari skema Uganda yang diajukannya, sekaligus melewatkan peristiwa kematian orang dekatnya, Max Nordau.
Sebenarnya ada banyak proposal yang diajukan untuk pendirian sebuah negara Yahudi pasca penghancuran Israel kuno.
Selain di wilayah Afrika Timur, sebelum Theodor Herzl, Mordecai Manuel Noah pada tahun 1820 pernah mengusulkan wilayah Ararat yang kini masuk dalam bagian negara Turki untuk menjadi tanah air bangsa Yahudi.
Sebuah wilayah di Uni Soviet juga pernah diajukan menjadi negara Yahudi, namun menguap seiring bubarnya Uni Soviet.