Baca juga: Warga Diimbau Tak Bepergian pada Libur Hari Paskah
Megengan oleh masyarakat Pati, juga biasa disebut Ruwahan. Megengan yang berarti menahan dalam bahasa Indonesia, atau secara luas dapat diartikan menahan segala nafsu dan membersihkan diri menjelang Ramadan. Sementara Ruwahan yang berangkat dari kata arwah, mempunyai arti mendoakan keluarga yang telah meninggal dunia.
“Biasanya dilaksanakan petengahan bulan Syakban di tanggal ganjil. Antara tanggal 16 sampai tanggal 29 atau 30 Syakban. Sehingga saat Ramadan tiba, kita sudah bisa tenang dan khusyuk menjalani ibadah puasa,” tandas Nur.
Biasanya Megengan dilengkapi nasi berkat yang dikirimkan oleh warga ke musala setempat untuk kemudian didoakan dengan bacaan-bacaan tersebut. Kemudian masing-masing warga membawa pulang nasi berkatan, selain yang dikirimkannya ke musala. Selepas kenduri, biasanya warga melanjutkannya dengan ziarah kubur. (*)
Baca juga:
- 100 Ribu dari 1,7 Juta Warga Kota Semarang Telah Divaksin
- Dewan Dukung Larangan Mudik Demi Antisipasi Kasus Covid-19 Melonjak
- Bupati Blora Minta MPP Bisa Beroperasi Sebelum Lebaran
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Komentar